barang siapa menginginkan dunia maka dia harus berilmu, barang siapa menginginkan akhirat maka dia harus berilmu. untuk mempelajari agama islam harus berilmu, untuk memahami islam harus memahami Al-Qur'an dan hadits. untuk memahami Al-Qur'an dan hadits harus mengerti bahasa Arab. salah satu element bahasa arab adalah ilmu shorof. semoga Allah meridhoi kita semua, amin.

Jumat, 30 Oktober 2009

BAB II FIIL MABNI MAF'UL

الفعل المبني للمفعول
ketika kamu menginginkan fiil di mabnikan maf’ul maka secara mutlak huruf pertamanya harus di beri harokat dhommah, baik dalam fiil madhi maupun fiil mudhorek. Dan huruf sebelum akhir di beri harokat kasroh dalam fiil madhi dan di beri harokat fathah dalam fiil mudhorek.
Contoh :
الماضى المبني للفاعل                                        الماضى المبني للمفعول   
وَصَلَ                                                                 وُصِلَ                            
دَخْرَجَ                                                                دُخْرِجَ                           
المضارع المبني للفاعل                                       المضارع المبني للمفعول   
تدَخْرَجَ                                                               تُدُخْرِجَ
يَصِلُ                                                                 يُوْصَلُ           

* QO’IDAH *
Fiil madhi yang di awali dengan huruf ta’ ketika di mabnikan maf’ul maka huruf yang jatuh setelah ta’ itu harus di beri harokat yang sama dengan harokat huruf ta’ yaitu dhommah seperti contoh :
تدَخْرَجَ                                                               تُدُخْرِجَ
تَعَلَّمَ                                                                  تُعُلِّمَ    

* QO’IDAH *
Fiil madhi yang di awali dengan dengan hamzah washol ketika di mabnikan maf’ul maka huruf ketiga harus di beri harokat yang sama dengan harokat hamzah washol yaitu dhommah .
Contoh :
إسْتَخْرَجَ                                                                اُسْتُخْرِجَ       
                                               
* QO’IDAH *
Fiil madhi binak ajwaf ( masih ingat kan.... ? ) baik ajwaf wawi maupun ya i bila di mabnikan maf’ul maka dari para ulama dalam memberi harokat pada fa’ fiil didengar terdapat 3 wajah yang dapat digunakan .
-------------1. di baca kasroh (  إخلاص الكسر) : contoh :       قَالَ                       قِيْلَ
                                           بَاعَ   ---------       بِيْعَ     
2. di baca dhommah ( إخلاص الضمّ  ) contoh:          قَالَ   ----  قُوْلَ
                                                              بَاعَ          ---------- بُوْعَ                            
1.       di baca dengan bunyi antara harokat dhommah dan kasroph ( إسمام ) contoh :
-------------------                                                                              قَالَ                       قُوْلَ
-------------------                                                     بَاعَ                        بُوْعَ                                                                                                                         




إعلال
قيل أصله قول على وزن فعل نقلت حركة الواو إلى ما قبلها بعد سلب حركتها فصار قول فقلبت الواو ياء لسكونها وانكسار ما قبلها فصار قيل.
بيع أصله بيع على وزن فعل نقلت حركة الياء إلى ما قبلها بعد سلب حركتها فصار بيع.

Dari qo’idah di atas bahwa fiil madhi binak ajwaf bila di mabni maf’ulkan mempunyai 3 wajah, hukum ini pun berlaku dalam wazan-wazan selain mujarrod yaitu dalam wazan إنفعل  dan wazan إفتعل seperti lafadz إختار  dan إنقاد ketika mabni maf’ul menjadi إختور و إنقود  dan   إنقيد و إختير dengan huruf ta’ dibaca dhommah, kasroh atau ismam. Sedangkan harokat huruf hamzah mengikuti harokat dari huruf ta’.

Rabu, 14 Oktober 2009

kisah penjual balon

alkisah seorang penjual balon, karena ingin balonnya laku salah satu strategi yang dia gunakan adalah melepaskan balon yang berisi gas agar bisa terbang dan dilihat oleh anak-anak disekitarnya. dengan harapan anak yang melihat balon yang terbang itu tertarik dan membeli balonnya.
balon pertama yang dia lepaskan adalah balon berwarna merah, kemudian setelah terbang agaknya banyak anak kecil yang melihat dan ingin membelinya. datanglah anak-anak kecil membeli balonnya. setelah itu, kedua kalinya sang penjual melepaskan balon tapi berwarna hijau. dan seperti tadi datanglah banyak anak kecil membeli karena tertarik dengan balon berwarna hijau. ketiga kalinya, sang penjual melapaskan lagi balon berwarna kuning. dan banyak lagi anak kecil yang datang untuk membelinya karena tertarik dengan balon kuning.
sementara itu, di pojok lapangan ternyata ada anak kecil yang sejak tadi memperhatikan tingkah sang penjual balon. dalam pikirannya dia berkata " sang penjual balon melepaskan balon merah, kemudian hijau dan kemudian kuning, apakah balon hitam bisa ga ya terbang seperti balon-balon itu..?"
kemudian dia menghampiri sang penjual balon dan bertanya, pak sejak tadi bapak melepaskan balon merah, hijau dan kuning, apakah balon hitam juga dapat terbang..?" tanyanya..
sang penjual balon menjawab " nak... balon apapun warnanya bila diisi dengan gas pasti bisa terbang"..
sari pelajaran :
manusia baik apapun warna kulitnya, apapun sukunya, apapun bangsanya, apapun latar belakangnya, apapun bentuknya bila diisi dengan ilmu yang sama, diisi dengan jiwa yang sama maka hasilnya akan sama.